Akhir
Nopember 2015 kemarin Tuban merayakan hari jadi yang ke 722. Peringatan hari jadi Tuban pada tahun ini sepertinya
tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya. Peringatan pada tahun ini kurang
memberi kesan hiruk-pikuk seperti makna kata “perayaan” yang selalu menyertai
kata “peringatan hari jadi”. Meskipun demikian pemerintah daerah tetap berusaha agar
peringatan tetap punya makna.
Acara
peringatan hari jadi Tuban yang dipertahankan dan dikembangkan oleh pemerintah daerah dari tahun ketahun adalah lomba cipta gambar dan cipta motif batik tulis.
Peserta acara ini meliputi tingkat SD, SMP, SMA (media kertas gambar) dan umum
(media kain). Pemerintah daerah menilai acara ini memberi pengaruh dan manfaat
nyata pada sektor ekonomi. Lomba ini diharapkan mampu mendorong munculnya
kreasi baru pada motif batik khas Tuban, mendorong masyarakat mencintai batik
Tuban dan menanamkan rasa andarbeni (memiliki) seni batik Tuban pada generasi
muda.
Sektor
pariwisata yang mengalami kemajuan cukup bagus di Tuban mendorong bergairahnya
sektor ekonomi kreatif. Sebaliknya mantapnya sektor ekonomi kreatif juga
mendorong bergairahnya sektor pariwisata. Ketika seseorang berkunjung ke Tuban diharapkan
bukan hanya karena makam Sunan Bonang, pantai boom atau klenteng, melainkan
mereka juga memburu batik gedog, terasi, kerupuk udang, dan kerajinan. Berangkat
dari pemikiran itu maka pada lomba cipta batik juga diselipkan lomba makanan
khas Tuban dan lomba cipta souvenir.
Cah nJatirogo Berkibar di Ajang Kreasi
Suasana
kompetisi, kegembiraan dan gairah tampak pada peserta dan pengunjung di acara
lomba cipta gambar dan motif batik tulis pada peringatan hari jadi Tuban ke 722
ini. Di sela pelaksanaan lomba diisi acara musik, demo lukis, fasion show dan
pameran karya batik yang juara. Acara yang dibuka oleh Istri Bupati Tuban ini
terbilang meriah.
Lomba
cipta motif batik tulis (tingkat umum) dimenangi oleh : Ibu Sri Lestari dari
Kedung rejo Kerek (juara 1), Ibu Sarti dari Gaji Kerek (juara 2) dan Ibu Samiun
dari Gaji Kerek (juara 3). Karya mereka mendapat pujian dari juri lokal maupun
juri dari Jogjakarta.
Pemenang
lomba cipta souvenir diantaranya dimenangi oleh : Widodo dengan karya “Pohon
Kehidupan”, Hansen dengan karya “Perahu Pinisi”, Budi Hartono dengan karya
“patung Kuda” dan Yusuf dengan karya “Perahu”. Dari seluruh pemenang dua
diantaranya adalah peserta dari Jatirogo yaitu Hansen dan Yusuf.
Lomba
cipta gambar batik untuk tingkat SMA pemenangnya didominasi oleh SMA Negeri 1
Jatirogo. Berikut para pemenang : Puruhita T dari SMAN 1 Jatirogo (juara
pertama), Setyo Dwi U dari SMAN 2 Tuban (juara 2), Elitsa Nur S dari SMAN 1
Jatirogo (juara 3) dan Ulil Maghfiroh dari SMAN 1 Jatirogo (harapan 1), Regita
Putri dari SMAN 1 Tuban (harapan 2) dan Abdul Rohim dari SMAN 1 Senori (harapan
3).
Lumayan.
Cah nJatirogo rupanya cukup kompetitif di tingkat kabupaten Tuban. Jooooss
gandos......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar