(Jatirogo Nggambar Bareng 2016)
Seni
itu ibarat udara. Ia bisa merasuk di berbagai kegiatan manusia dari yang
bernuansa lembut sampai yang bernuansa keras. Ada seni membaca kitab suci, seni
membatik, Seni memahat, seni diplomasi, seni beladiri, seni perang bahkan seni
menghormati jenasah (upacara ngaben). Seni adalah senjata politik yang ampuh. Dalam
pergolakan di tahun enampulahan menunjukkan bagaimana seni berfungsi sebagai alat
propaganda, provokasi dan agitasi bagi golongan-golongan politik yang bertikai.
Seni
juga selalu menempel pada kehidupan orang-orang hebat. Albert Einstein ilmuwan kesohor
adalah orang yang dekat dengan dunia musik. Ir. Soekarno bapak bangsa dan politisi
ulung adalah pecinta seni dan seorang pelukis. Muh. Hatta tokoh Pergerakan
Nasional dan proklamator adalah seorang yang paham seni.
KSJ dan Jatirogo
Nggambar Bareng
Para
pujangga Jawa jaman dahulu menganggap seni budaya sebagai sesuatu yang penting.
Oleh para winasis tersebut seni budaya selalu dikaitan dengan moral, etika,
jati diri dan filsafat hidup. Oleh sebab itu dibanyak karya tembang para
pujangga selalu disisipkan pesan untuk mejaga, merawat dan melestarikan seni
budaya.
Sebagai
usaha merawat dan mengembangkan ruh berkesenian, Komunitas Seni Jatirogo (KSJ)
menyelenggarakan kegitan seni dengan tajuk “Jatirogo nggambar bareng”. Kegiatan
ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 2 Juli kemarin bertempat di area
trotoar depan Kantor Camat Jatirogo. Karena hujan acara yang semula
direncanakan mulai jam 16.00 mundur jadi jam 20.00. Pagelaran seni ini diikuti
oleh seniman lukis, tari, musik tradisional dan penyair. Seniman yang terlibat
ada 50 orang masing-masing berasal dari Tuban, Bojonegoro, Rembang dan yang
terjauh dari Tulung Agung.
Format
“Jatirogo nggambar bareng” adalah demonstrasi melukis bersama-sama diselingi
atau diiringi atraksi kesenian lain. Kesenian pengiring “Jatirogo nggambar
bareng” ini diantaranya adalah : Musik tradisional kreasi baru oleh Krida Siswa
Linuwih dari SMP Negeri 1 Jatirogo; Musikalisasi puisi/geguritan dengan Alief
Zambiyah (Sale Rembang) sebagai penyair dan Smang Art pimpinan Septa (Tulung
Agung) menjadi musik pengiring; Tari dan krawitan dari Gaung Pranajati Sekaran
Jatirogo. (Gaung Pranajati adalah nama bidang kegiatan seni dari Paguyuban
Pranajati)
Menurut
Sutiyono penasehat KSJ, kegiatan ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi budaya
dan mendorong munculnya seniman-seniman muda. Kegiatan ini digadang-gadang
sanggup menggairahkan berkesenian para seniman khususnya diwilayah Jatirogo.
Lebih dari itu Sutiyono berharap acara ini bisa menjadi ajang apresiasi seni
budaya serta menjadi hiburan bagi masyarakat Jatirogo dan Sekitarnya.
Komunitas
Seni Jatirogo yang berdiri pada tahun 1996 ini, sampai sekarang telah lima kali
menyelenggarakan kegiatan seni budaya. Komunitas ini semula digagas sebagai
wadah bagi seniman Jatirogo dari berbagai bidang seni budaya namun pada
perjalanannya sampai sekarang ini hanya seni lukis yang menunjukkan keberlangsungannya.
Adapun awak KSJ sekarang yang bertanggungjawab pada acara Jatirogo Nggambar
Bareng 2016 diantaranya adalah Sutiyono sebagai
penanggungjawab, Mulyono Gepho sebagai manggala lapangan (KorLap) dan Khamid sebagai
sekretaris.
Album lengkap lihat di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar