Laman

Jumat, 06 Mei 2016

Pengaruh Champa Pada Budaya Jawa

Sebagian besar orang Jawa menghubungkan Champa dengan Islamisasi di tanah Jawa, padahal sebenarnya pengaruh Champa tidak hanya sebagai bagian dari penyebaran Agama Islam di Jawa saja. Champa memberi pengaruh cukup kuat dan luas dalam sejarah dan budaya Jawa. Sejarah mencatat orang Champa perantauan banyak yang ikut dalam pemberontakan melawan Penjajah Belanda pada tahun 1700-an.

Ketika Laksamana Cheng Ho melakukan ekspidisi di Jawa, kabar tentang kesuburan tanah Jawa menarik orang-orang Champa untuk tinggal di Jawa. Ada dua kelompok orang Champa yang hijrah ke Jawa. Kelompok yang hijrah pada masa awal umumnya adalah orang Champa dengan budaya agraris dan memeluk agama Budha (memuja Avalokitesvara). Kelompok yang hijrah ke Jawa pada masa-masa berikutnya adalah orang Champa pedagang yang beragama Islam.


 peta Champa

Imigran Champa generasi awal yang beragama Budha memiliki hubungan yang baik dengan suku asli Jawa. Mereka juga punya hubungan baik dengan orang Cina yang sudah banyak tinggal di Jawa. Pengaruh Champa di Jawa pada bidang pertanian adalah dikenalkanya padi varietas Champa dan ketan hitam pada petani Jawa. Orang Champa yang beragama Budha juga banyak memberi pengaruh pada seni tari, beladiri, batik dan kerawitan pada budaya Jawa.

  Avalokitesvara 

Orang Champa yang beragama Islam juga memiliki hubungan yang baik dengan suku Jawa dan Cina yang tinggal di Jawa. Meski punya misi dakwah mereka sangat toleran dan ramah budaya lokal. Orang Champa beragama Islam yang dikenal sebagai penyebar Islam adalah Maulana Rokhmad (Sunan Ngampel) dan Makdum Ibrahim (Sunan Bonang).
sunan Ampel

Ketika Agama Islam makin menyebar di Jawa dan pengruh Islam begitu masif dalam bidang budaya, orang Champa yang beragama Budha terpecah dalam beberapa sikap. Sebagian memilih masuk dalam komunitas Cina, sebagian lagi berbaur dengan suku Jawa yang sudah beragama Islam dan sebagian lainnya bertahan memeluk agama Budha sampai sekarang.


Orang Champa yang berbaur dengan suku Jawa kemudian menyesuaikan berbagai adat dan kebiasaannya. Contoh perubahan adalah dalam penyebutan nama. Nama yang semula Pow Ie Din jadi Paidin; Ngow Die Min jadi Ngadimin; Low Sie Mah Jadi Lasimah dan Pow Ie Ni Jadi Paini. Dalam sisi keyakinan juga ada perubahan. Semula mereka memuja Avalokitesvara (dewi welas asih) beralih memuja dewi Sri (welas asih agraris versi Jawa).

gadis Jawa generasi tahun 2000 ini mungkin punya darah Champa

6 komentar:

  1. saya punya lagu2 champa mas, kalau mas pingin saya bisa send lewat email

    BalasHapus
    Balasan
    1. mekasih jika berkenan kirim ke widodoslamet11@gmail.com saya tunggu mas

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. sudah saya kirim mas, coba dicek dulu bisa dibuka atau tidak

      Hapus