Laman

Rabu, 06 Januari 2016

Orkestra Alam di Bulan Desember

Saat bulan Desember langit seolah membuka berkah Tuhan. Seperti ingin menunjukkan wajah yang ramah langit mulai menurunkan hujan. Jatuhnya butir-butir air hujan yang bening membersihkan debu, menyejukkan udara, membasahi tanah, memberi suasana baru yang indah dan penuh gairah.

Hujan Desember membangkitkan harapan besar bagi para petani. Harapan petani untuk mendapat rejeki dan harapan petani untuk melanjutkan kehidupan dari bertanam. Tanah yang basah segera diolah. Deru mesin traktor menjadi deru gairah hidup. Kecipak air di sela-sela mata bajak dan kaki-kaki sapi menjadi semangat hidup. Gurauan dan obrolan disaat menanam adalah ungkapan rasa syukur. Butiran keringat saat bekerja adalah doa.


Sementara di hutan jati Tuhan menunjukkan kemurahan-Nya. Ditebar sumber pangan untuk mereka yang mau berusaha mencari. Dari kulit jati yang mati muncul jamur yang sungguh enak dijadikan santapan pendamping nasi. Sementara di itanah, diantara seserakan daun jati kering yang mulai membusuk bersembunyi kepompong ulat jati (entung/ungker, Jawa) sebagai sumber protein yang lezat.

Demikian juga di wilayah Tuban. Di bulan Desember Tuban  menampilkan suasana yang menarik. Para petani sibuk menyongsong harapan berlatar panorama alam yang tampak cantik. Seperti sebuah sendratari indah di panggung alam yang megah.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar