Dalam membuat catatan/rangkuman peserta didik menulis
hal-hal penting kemudian disusun dalam sistimatika yang baik. Dengan menyusun catatan
yang demikian akan banyak memberi manfaat saat peserta didik ingin mengingat,
memahami dan mendalami materi ajar yang telah diterima.
Teknik menyusun catatan yang lazim adalah tertib urut dari
atas ke bawah. Bagian atas catatan ditempati judul, topik atau materi bahasan, dilanjutkan dengan beberapa sub topik. Dari beberapa sub topik terkadang masih
tersusun unsur-unsur yang mendukung sub topik. Setiap sub topik dan unsur-unsur
sub topik diberi indek.
Ilustrasi
JUDUL
A............
A.1
......
A.1.1
.......
A.1.2
.......
A.2
........
..............
B.............
B.1............
...............
Dalam buku Quantum Learning
bentuk catatan seperti diatas sangat dihindari. Catatan tersebut terkesan kaku, menjemukan dan mengintimidasi apalagi
untuk siswa SMP dan SD. Catatan dalam bentuk konvensional seperti diatas juga
dianggap kurang efektif. Alasannya adalah bahwa otak bekerja tidak linier,
semetara susunan catatan yang konvensional memaksa otak untuk bekerja linier.
Menyertakan garis, gambar/ikon
diantara kalimat dalam sebuah catatan adalah hal penting menurut buku Quantum
Learning. Gambar memberi suasana positif bagi pembacanya.Tidak hanya
menyisipkan gambar, tata letak tulisan dalam catatan juga sangat penting menurut
buku ini. Menurut buku Quantum Learning tata letak catatan harus disusun sesuai
dengan dengan kerja otak. Catatan yang demikian dikatakan disusun sesuai peta
pikiran.
Tata letak catatan yang sesuai peta pikiran adalah sebagai berikut. Judul atau topik diletakkan pada tengah halaman catatan. Sub-sub topik diletakkan mengitari judul atau topik. Antara Judul/topik dengan sub topik dihubungkan dengan garis. Unsur-unsur pendukung sub topik disusun sebagai ranting atau bisa disusun dari atas kebawah.
Garis, gambar dan susunan huruf sesuai
peta pikiran menjadikan catatan lebih sederhana dan mudah dicerna. Otak kanan
dan kiri secara bersamaan menelaah catatan yang demikian. Sebagai ilustrasi
efektifitas catatan bentuk peta pikiran ini adalah sebagai berikut. Bayangkan
peta jalan suatu kota dijelaskan dengan menggunaka susunan huruf dan disusun
dalam sistimatika yang linier. Tentu sulit untuk menyusun penjelasannya dan
sulit untuk menangkap penjelasannya. Tetapi jika peta kota tersebut disusun
dengan melibatkan gambar dan garis seperti yang kita lihat dalam peta umumnya
tentu akan mudah dipahami.
Ini contoh catatan/rangkuman yang
disusun menarik dan mengikuti peta pikiran.
Gambar 1
Rangkuman diatas menarik tetapi tidak mengikuti bentuk peta pikiran
Gambar 2
Gambar 3
Dua rangkuman diatas menarik sekaligus mengikuti bentuk peta pikiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar