Laman

Sabtu, 09 Januari 2016

Teknik Menyusun Catatan Cerdas

Dalam membuat catatan/rangkuman peserta didik menulis hal-hal penting kemudian disusun dalam sistimatika yang baik. Dengan menyusun catatan yang demikian akan banyak memberi manfaat saat peserta didik ingin mengingat, memahami dan mendalami materi ajar yang telah diterima.

Teknik menyusun catatan yang lazim adalah tertib urut dari atas ke bawah. Bagian atas catatan ditempati judul, topik atau materi bahasan, dilanjutkan dengan beberapa sub topik. Dari beberapa sub topik terkadang masih tersusun unsur-unsur yang mendukung sub topik. Setiap sub topik dan unsur-unsur sub topik diberi indek.


Ilustrasi
                                         JUDUL
A............
A.1 ......
A.1.1 .......
A.1.2 .......
A.2 ........
            ..............
B.............
B.1............
...............

Dalam buku Quantum Learning bentuk catatan seperti diatas sangat dihindari. Catatan tersebut terkesan  kaku, menjemukan dan mengintimidasi apalagi untuk siswa SMP dan SD. Catatan dalam bentuk konvensional seperti diatas juga dianggap kurang efektif. Alasannya adalah bahwa otak bekerja tidak linier, semetara susunan catatan yang konvensional memaksa otak untuk bekerja linier.

Menyertakan garis, gambar/ikon diantara kalimat dalam sebuah catatan adalah hal penting menurut buku Quantum Learning. Gambar memberi suasana positif bagi pembacanya.Tidak hanya menyisipkan gambar, tata letak tulisan dalam catatan juga sangat penting menurut buku ini. Menurut buku Quantum Learning tata letak catatan harus disusun sesuai dengan dengan kerja otak. Catatan yang demikian dikatakan disusun sesuai peta pikiran.

Tata letak catatan yang sesuai peta pikiran adalah sebagai berikut.  Judul atau topik diletakkan pada tengah halaman catatan. Sub-sub topik diletakkan mengitari  judul atau topik. Antara Judul/topik dengan sub topik dihubungkan dengan garis. Unsur-unsur pendukung sub topik disusun sebagai ranting atau bisa disusun dari atas kebawah.

Garis, gambar dan susunan huruf sesuai peta pikiran menjadikan catatan lebih sederhana dan mudah dicerna. Otak kanan dan kiri secara bersamaan menelaah catatan yang demikian. Sebagai ilustrasi efektifitas catatan bentuk peta pikiran ini adalah sebagai berikut. Bayangkan peta jalan suatu kota dijelaskan dengan menggunaka susunan huruf dan disusun dalam sistimatika yang linier. Tentu sulit untuk menyusun penjelasannya dan sulit untuk menangkap penjelasannya. Tetapi jika peta kota tersebut disusun dengan melibatkan gambar dan garis seperti yang kita lihat dalam peta umumnya tentu akan mudah dipahami.


Ini contoh catatan/rangkuman yang disusun menarik dan mengikuti peta pikiran.

Gambar 1
Rangkuman diatas menarik tetapi tidak mengikuti bentuk peta pikiran 

 Gambar 2
Gambar 3
Dua rangkuman diatas menarik sekaligus mengikuti bentuk peta pikiran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar