Kartini lahir dari keluarga priyayi atau bangsawan Jawa.
Ayah Kartini bernama R. Ario Sosroningrat bupati Jepara. Garis silsilah ayah
Kartini terhubung dengan Hamengkubuwana VI dan masih trah bangsawan Majapahit. Ibunda
Kartini bernama M.A Ngasirah putri dari Nyai Siti Aminah dan Kyai Madirono
seorang guru agama di Telukawur Jepara.
Kartini Hidup pada masa kolonialisme Belanda dan feodalisme
dengan sistem patriarki yang kuat. Namun Kartini beruntung hidup dalam keluarga
yang berpikiran progresif. Kartini bisa mengenyam sistim pendidikan Barat sampai
usia 12 tahun, sesuatu yang langka bagi pribumi apalagi sebagai seorang
perempuan.